Selasa, 01 Desember 2015



MATERI
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I


DOSEN:
ULFA RABIYAH BAKRI, SE. M.AK, AK



SYARIFAH MUTMAINNA ANNISA
13.02.022
AKUNTANSI






Tentang Laporan Arus Kas dan Analisis Laporan Keuangan

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Laporan arus kas dibutuhkan karena:
  1. Kadang kala nilai aktiva bersih tidak menggambarkan kondisi organisasi yang sesungguhnya.
  2. Seluruh informasi mengenai kinerja organisasi selama periode tertentu dapat diperoleh lewat laporan ini.
  3. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi arus kas organisasi di masa mendatang.
 Laporan arus kas berisi aliran kas masuk/keluar dari suatu peruahaan selama kurun waktu tertentu. Pada laporan laba rugi, transaksi akan dicatat meskipun tidak ada aliran kas masuk ataupun keluar. Sebagai contoh, barang yang dijual secara kredit akan dicatat sebagai penjualan pada laporan laba rugi walaupun tidak ada aliran kas. Oleh karena itu transaksi tersebut tidak (belum ) tercatat pada laporan arus kas. Sebaliknya, perusahaan bisa saja mendapatkan kas namun tidak tercatat pada laporan laba rugi. Sebagai contohnya adalah apabila perusahaan berutang. Kas yang masuk tidak akan tercatat pada laporan laba rugi.
Laporan arus kas terdiri atas tiga bagian:
1.      Yang pertama adalah arus kas dari aktivitas operasi. Bagian ini berisi aliran kas dari aktivitas operasional perusahaan sehari-hari seperti pembayaran ke supplier, penerimaan hasil penjualan, pembayaran pajak, dan lain-lain.
2.      Yang kedua adalah arus kas dari aktivitas investasi. Bagian ini berisikan aliran kas yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan aset tetap.
3.      Yang ketiga adalah aliran kas dari aktivitas pendanaan. Bagian ini mencatat aliran kas yang berkaitan dengan aktivitas pendanaan, misalnya kas dari utang ataupun hasil penerbitan saham baru.
Contoh dari laporan arus kas bisa dilihat pada gambar berikut: 



Dengan menjumlahkan ketiga bagian tersebut, kita akan mengetahui seberapa besar kenaikan ataupun penurunan kas pada periode tersebut. Pada contoh kita, kas perusahaan naik sebesar 3.65 miliar rupiah. Pada baris berikutnya, terdapat pos ‘kas dan setara kas awal tahun’ sebesar 79.45 miliar rupiah yang menyatakan berapa jumlah kas pada awal periode. Dengan demikian pada akhir tahun kas perusahaan adalah 83,1 miliar rupiah.







Analisis Laporan Keuangan

Analisa Laporan Keuangan terdiri dari dua kata Analisa dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan pengertian kata ini maka kita dapat menjelaskannya dari arti masing-masing kata. Kata analisa adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana). Kalau dua pengertian ini digabungkan maka analisa laporan keuangan berarti:
Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Sofian Syafri Harahap, 1998:190).

Mengapa dibutuhkan Analisis Laporan Keuangan?

Dalam rangka pengambilan keputusan menyangkut masa depan, para pengambil keputusan memerlukan informasi, khususnya informasi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
Namun demikian, laporan keuangan (bersifat historis) menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul kesenjangan kebutuhan informasi. Analasis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan tersebut dengan cara mengolah kembali laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan melakukan prediksi-prediksi.

Analisis Keuangan (financial analysis)

Drake (2007) mendefinisikan analisis keuangan sebagai suatu seleksi (selection),evaluasi (evaluation), dan interpretasi (interpretation) atas data keuangan, serta menghubungkan dengan informasi lain yang dimaksudkan untuk membantu pengambilan keputusan investasi dan keuangan. Analisis keuangan ini dapat bermanfaat untuk kepentingan internal sebagai alat
evaluasi kinerja pekerja, efisiensi operasi, dan kebijakan kredit; serta untuk kepentingan eksternal dalam mengevaluasi potensi investasi dan keamanan kredit bagi peminjam ataupun kepentingan lain.
Analis dapat mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber. Sumber utama adalah data yang disediakan perusahaan dalam laporan tahunan serta pengungkapan (annual report and required disclosures).Laporan tahunan dapat berupa laporan laba rugi, neraca, arus kas, catatan dari laporan, ataupun dari informasi pengungkapan.


Metode Analisis Laporan Keuangan :

         Vertical Analysis
Cara analisis laporan keuangan perusahaan dengan melihat historical data perusahaan.
Contoh: memberikan data historis prosentase perbandingan secara vertikal dari beberapa laporan tahunan.
         Horizontal Analysis
Cara analisis laporan keuangan dengan melihat prosentase perubahan dalam instrumen  laporan keuangan pada periode tertentu.

Sumber Informasi Bagi Analisis

Harahap (1998: 32) menyebutkan beberapa sumber informasi yang dapat digunakan oleh analis. Sumber ini dapat digunakan untuk melakukan analisissecara umum atau lengkap dari suatu organisasi.
1.      Informasi Keuangan
a.      Laporan Tahunan
b.      Laporan Intern
c.       Filing Perusahaan
d.      Prospektus/sirkulasi
e.      Data keuangan menyeluruh
f.        Data pasar modal
g.      Ramalan Analisis Keuangan
h.      Ramalan manajemen
2.      Informasi Bukan Keuangan Kuantitatif
a.      Statistik Produksi
b.      Statistik Permintaan
c.       Statistik Ekonomi
3.      Informasi Non Kuantitatif
a.      Pidato dan pernyataan direksi/komisaris
b.      Newsletter perusahaan
c.       Komentar manajemen
d.      Komentar analisis keuangan
e.      Statemen press release keuangan dan perdagangan
f.        Penilaian kredit independen
g.      Penilaian pihak independen
h.      Hubungan pribadi
i.        Catatan kontrak sebelumnya















Pengertian Arus Kas (Cash Flow)

Pengertian Arus Kas (Cash Flow)

Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.

Menurut PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).

Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :

1. Cash inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
•    Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
•    Penagihan piutang dari penjualan kredit.
•    Penjualan aktiva tetap yang ada.
•    Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
•    Pinjaman/hutang dari pihak lain.
•    Penerimaan sewa dan pendapatan lain.

2. Cash out flow

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari :
•    Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
•    Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
•    Pembelian aktiva tetap.
•    Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
•    Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
•    Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.

Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain.

Pada laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea. Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan. Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.
Gambar
Penerimaan dan pengeluaran kas yang dilaporkan pada laporan arus kas



Posted on July 31, 2014 Updated on August 1, 2014
Informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
Komponen :                                                                                                                              
1. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
2. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
3. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta kompisisi kontribusi modal dan pinjaman entitas
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits)
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Contoh: investasi yang segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas, misalnya, saham preferen yang diperoleh dalam suatu periode singkat dari jatuh temponya dan tanggal penebusan telah ditentukan.
Penyajian laporan arus kas
Suatu transaksi tunggal dapat meliputi beberapa arus kas yang diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu aktivitas. Misalnya, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka unsur bunga dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan unsur pokok pinjaman diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
Aktivitas Operasi
Arus kas aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba rugi. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
1. Penerimaan kas dari penjulan barang dan pemberian jasa
2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
4. Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klain, anuitas, dan manfaat polis lain
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi tersebut merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Akan tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk direntalkan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual sebagaimana yang dijelaskan dalam PSAK 16: Aset Tetap paragraf 69 adalah arus kas dari aktivitas operasi. Penerimaan kas dari rental dan penjualan aset tersebut diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi.
Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
1. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri
2. Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain
3. Pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan)
4. Penerimaan kas dari penjualan instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan)
5. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan)
6. Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan)
7. Pembayaran kas sehubungan dengan future contract, forward contracts, option contracts, dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
8. Penerimaan kas dari future contract, forward contracts, option contracts, dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai posisi arus kas teridentifikasi, maka arus kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang dilindung nilainya
Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
1. Penerimaan kas dari penebitan saham atau instrumen ekuitas lain
2. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas
3. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lain
4. Pelunasan pinjaman
5. Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan
Pelaporan arus kas
Aktivitas Operasi
Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:
1. Metode langsung; dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan
Entitas dianjurkan menggunakan metode langsung karena dapat memperoleh informasi mengenai kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang didapat dari:
1. Dari catatan akuntansi entitas atau
2. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan (pendapatan bunga dan pendapatan serupa dan beban bunga dan beban serupa untuk suatu lembaga keuangan), dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi komprehensif untuk:
- Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan
- Pos nonkas lain
- Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan

 2. Metode tidak langsung; dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi nonkas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang terkait dengan arus kas investasi atau pendanaan
Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari pengaruh:
- Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan
- Pos nonkas, seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum didistribusikan
- Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasu atau pendanaan
Sebagai alternatif, arus kas neto dari aktivitas operasi dapat dilaporkan berdasarkan metode tidak langsung dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi komprehensif serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode
Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan
Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali arus kas yang dijelaskan di paragraf 21 dan 23 dilaporkan atas dasar arus kas neto
Pelaporan arus kas atas dasar arus kas neto
21. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas neto:
1. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas
2. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar, dan dengan jangka waktu singkat
Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas sebagaimana dijelaskan di poin 1 diatas adalah:
1. Penerimaan dan pembayaran rekening giro
2. Dan pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi
3. Rental yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan dari, dan selanjutnya disetor kepada, pemilik properti
Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana dijelaskan di poin 2 adalah pembayaran dan penerimaan:
1. Jumlah pokok transaksi kartu kredit nasabah
2. Pembelian dan penjualan investasi
3. Pinjaman jangka pendek lain, misalnya, pinjaman dengan jangka waktu jatuh tepo dalam tiga bulan atau kurang
23. Arus kas yang berasal dari aktivitas lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas neto:
1. Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan penerimaan dan pembayaran kembali deposit berjangka dengan jatuh tempo yang tetap
2. Penempatan dan penarikan deposito pada dan dari lembaga keuangan lain
3. Pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada nasabah
Arus Kas Dalam Valuta Asing
Arus kas yang berasal dari transaksi valuta asing dibukukan dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah valuta asing tersebut dengan kurs antara mata uang fungsional dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas.
PSAK 10 memperkenankan digunakannya kurs yang mendekati kurs aktual, misalnya kurs rata-rata untuk periode yang bersangkutan untuk entitas ana di luar negeri. Akan tetapi tidak mengizinkan digunakannya kurs pada akhir periode.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan kurs valuta asing bukan merupakan arus kas. Namu demikian, pengaruh perubahan kurs atas kas dan setara kas dalam valuta asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan kurs pada akhir periode.
Arus Kas Dari Bunga dan Dividen
Bunga yang dibayarkan seta bungan dan dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Tetapi, jika entitas belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi ini, sebagai alternatif boleh diklasifikasikan sebagai arus kas operasi karena memperngaruhi laba rugi dan boleh diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan dan investasi karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai imbal hasil investasi.
Arus Kas Berkaitan Pajak Penghasilan
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
Arus Kas Investasi pada Entitas Anak, Entitas Asosiasi, dan Ventura Bersama
Jika akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi atau entitas anak dibukukan dengan menggunakan metode ekuitas atau metode biaya, maka investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang terjadi antara investor dan investee, misalnya jumlah dividen dan uang muka yang diterima.
Arus Kas Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Bisnis Lain
Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain selama suatu periode:
1. Jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima
2. Porsi imbalan yang merupakan kas dan setara kas
3. Jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau hilang
4. Jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas pada entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau hilang, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya
Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan
Transaksi Non Kas
Beberapa aktivitas investasi dan pendanaan tidak memiliki pengruh langsung terhadap arus kas periode berjalan meskipun mempengruhi struktur aset serta modal entitas. Tidak dimasukkannya transaksi nonkas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas karena transaksi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan. Beberpa contoh transaksi nonkas adalah:
1. Perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan
2. Akuisisi suatu entitas melalui emisi saham
3. Konversi utang menjadi ekuitas
Pengungkapan Lain
Informasi tambahan yang relevan mungkin berguna dalam memahami posisi keuangan dan likuiditas entitas. Pengungkapan informasi ini, bersama dengan pendapat manajemen, dianjurkan dan mencakup:
1. Jumlah fasilitas pinjaman yang belum digunakan yang mungkin tersedia untuk aktivitas operasi masa depan dan untuk menyelesaikan komitmen modal, dengan mengindikasikan pembatasan pengunaan fasilitas ini
2. Jumlah keseluruhan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan yang terkait dengan kepemilikan daam ventura bersama yang dilaporkan dengan menggunakan konsolidasi proporsional
3. Jumlah keseluruhan arus kas yang mencerminkan peningkatan kapasitas operasi yang terpisah dari arus kas yang diperlukan untuk mempertahakan kapasitas operasi
4. Jumlah arus kas yang timbuldari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dari setiap segmen yang dilaporkan (lihat PSAK 5: Segmen Operasi)

Contoh Laporan Arus Kas:
1. Metode langsung

Kelompok Usaha XYZ
Laporan arus kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X6
(dalam ribuan rupah)

Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan                                                                                                                   xxx
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan                                                                                    xxx
Kas yang dihasilkan dari operasi                                                                                                                  xxx
Pembayaran bunga                                                                                                                                         xxx
Pembayaran pajak penghasilan                                                                                                                    xxx  
Arus kas neto dari aktivitas operasi                                                                                                                      xxx
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (Catatan A)                                                                                          xxx
Pembelian aset tetap (catatan B)                                                                                                                  xxx
Hasil dari penjualan peralatan                                                                                                                       xxx
Penerimaan bunga                                                                                                                                           xxx
Penerimaan dividen                                                                                                                                         xxx  
Arus kas neto untuk aktivitas investasi                                                                                                                  xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham                                                                                                              xxx
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan                                                                                                         xxx
Pembayaran utang sewa pembiayaan                                                                                                         xxx
Pembayaran dividen                                                                                                                                       xxx  
Arus kas neto untuk aktivitas pendaaan                                                                                                               xxx
Kenaikan bersih kas dan setara kas                                                                                                                       xxx
Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C)                                                                                             xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode (Catatan C)                                                                                             xxx

2. Metode tidak langsung
Kelompok Usaha XYZ
Laporan arus kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X6
(dalam ribuan rupah)

Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak                                                                                                                                        xxx
Penyesuaian untuk:
Penyusutan                                                                                                                                                 xxx
Kerugian selisih kurs                                                                                                                                 xxx
Pendapatan investasi                                                                                                                               (xxx)
Beban bunga                                                                                                                                              xxx
                                                                                                                                                                      xxx
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain                                                                                            (xxx)
Penurunan persediaan                                                                                                                             xxx   
Penurunan utang usaha                                                                                                                           xxx
Kas yang dihasilkan dari operasi                                                                                                                  xxx
Pembayaran bunga                                                                                                                                       (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan                                                                                                                  (xxx)  
Arus kas neto dari (untuk) aktivitas operasi                                                                                                           xxx
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (Catatan A)                                                                                        (xxx)
Pembelian aset tetap (Catatan B)                                                                                                               (xxx)
Hasil dari penjualan peralatan                                                                                                                      xxx
Penerimaan bunga                                                                                                                                         xxx
Penerimaan dividen                                                                                                                                       xxx   
Arus kas neto untuk aktivitas investasi                                                                                                                 (xxx)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham                                                                                                            xxx
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan                                                                                                       xxx
Pembayaran utang sewa pembiayaan                                                                                                      (xxx)
Pembayaran dividen                                                                                                                                     (xxx)  
Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan                                                                                                            (xxx)  
Kenaikan bersih kas dan setara kas                                                                                                                       xxx
Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C)                                                                                             xxx   
Kas dan setara kas pada akhir periode (Catatan C)                                                                                            xxx
















Posted on July 31, 2014 Updated on August 1, 2014
Informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
Komponen :
1. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas
2. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
3. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta kompisisi kontribusi modal dan pinjaman entitas
Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits)
Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
Contoh: investasi yang segera jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas, misalnya, saham preferen yang diperoleh dalam suatu periode singkat dari jatuh temponya dan tanggal penebusan telah ditentukan.
Penyajian laporan arus kas
Suatu transaksi tunggal dapat meliputi beberapa arus kas yang diklasifikasikan ke dalam lebih dari satu aktivitas. Misalnya, jika pelunasan pinjaman bank meliputi pokok pinjaman dan bunga, maka unsur bunga dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi dan unsur pokok pinjaman diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
Aktivitas Operasi
Arus kas aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba rugi. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
1. Penerimaan kas dari penjulan barang dan pemberian jasa
2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa
4. Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klain, anuitas, dan manfaat polis lain
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi
7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laba rugi. Arus kas yang terkait dengan transaksi tersebut merupakan arus kas dari aktivitas investasi. Akan tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki untuk direntalkan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual sebagaimana yang dijelaskan dalam PSAK 16: Aset Tetap paragraf 69 adalah arus kas dari aktivitas operasi. Penerimaan kas dari rental dan penjualan aset tersebut diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi.
Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut mencerminkan pengeluaran yang terjadi untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
1. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri
2. Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset takberwujud, dan aset jangka panjang lain
3. Pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan)
4. Penerimaan kas dari penjualan instrumen utang dan instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura bersama (selain penerimaan kas dari instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdagangkan atau diperjualbelikan)
5. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan)
6. Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan)
7. Pembayaran kas sehubungan dengan future contract, forward contracts, option contracts, dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
8. Penerimaan kas dari future contract, forward contracts, option contracts, dan swap contracts, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan
Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk lindung nilai posisi arus kas teridentifikasi, maka arus kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang sama seperti arus kas dari posisi yang dilindung nilainya
Aktivitas Pendanaan
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
1. Penerimaan kas dari penebitan saham atau instrumen ekuitas lain
2. Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas
3. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lain
4. Pelunasan pinjaman
5. Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan
Pelaporan arus kas
Aktivitas Operasi
Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:
1. Metode langsung; dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan
Entitas dianjurkan menggunakan metode langsung karena dapat memperoleh informasi mengenai kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang didapat dari:
1. Dari catatan akuntansi entitas atau
2. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan (pendapatan bunga dan pendapatan serupa dan beban bunga dan beban serupa untuk suatu lembaga keuangan), dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi komprehensif untuk:
- Perubahan persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode berjalan
- Pos nonkas lain
- Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan

 2. Metode tidak langsung; dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi nonkas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang terkait dengan arus kas investasi atau pendanaan
Dalam metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari pengaruh:
- Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha selama periode berjalan
- Pos nonkas, seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum didistribusikan
- Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasu atau pendanaan
Sebagai alternatif, arus kas neto dari aktivitas operasi dapat dilaporkan berdasarkan metode tidak langsung dengan menyajikan pendapatan dan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi komprehensif serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha, dan utang usaha selama periode
Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan
Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali arus kas yang dijelaskan di paragraf 21 dan 23 dilaporkan atas dasar arus kas neto
Pelaporan arus kas atas dasar arus kas neto
21. Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas neto:
1. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas
2. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar, dan dengan jangka waktu singkat
Beberapa contoh penerimaan dan pembayaran kas sebagaimana dijelaskan di poin 1 diatas adalah:
1. Penerimaan dan pembayaran rekening giro
2. Dan pelanggan yang dikelola oleh entitas investasi
3. Rental yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan dari, dan selanjutnya disetor kepada, pemilik properti
Beberapa contoh penerimaan dan pengeluaran kas sebagaimana dijelaskan di poin 2 adalah pembayaran dan penerimaan:
1. Jumlah pokok transaksi kartu kredit nasabah
2. Pembelian dan penjualan investasi
3. Pinjaman jangka pendek lain, misalnya, pinjaman dengan jangka waktu jatuh tepo dalam tiga bulan atau kurang
23. Arus kas yang berasal dari aktivitas lembaga keuangan berikut ini dapat dilaporkan dengan dasar arus kas neto:
1. Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan penerimaan dan pembayaran kembali deposit berjangka dengan jatuh tempo yang tetap
2. Penempatan dan penarikan deposito pada dan dari lembaga keuangan lain
3. Pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada nasabah
Arus Kas Dalam Valuta Asing
Arus kas yang berasal dari transaksi valuta asing dibukukan dalam mata uang fungsional entitas dengan mengalikan jumlah valuta asing tersebut dengan kurs antara mata uang fungsional dengan valuta asing pada tanggal transaksi arus kas.
PSAK 10 memperkenankan digunakannya kurs yang mendekati kurs aktual, misalnya kurs rata-rata untuk periode yang bersangkutan untuk entitas ana di luar negeri. Akan tetapi tidak mengizinkan digunakannya kurs pada akhir periode.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan kurs valuta asing bukan merupakan arus kas. Namu demikian, pengaruh perubahan kurs atas kas dan setara kas dalam valuta asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir dari kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dan termasuk perbedaan, jika ada, seandainya arus kas tersebut telah dilaporkan dengan kurs pada akhir periode.
Arus Kas Dari Bunga dan Dividen
Bunga yang dibayarkan seta bungan dan dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Tetapi, jika entitas belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi ini, sebagai alternatif boleh diklasifikasikan sebagai arus kas operasi karena memperngaruhi laba rugi dan boleh diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan dan investasi karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai imbal hasil investasi.
Arus Kas Berkaitan Pajak Penghasilan
Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.
Arus Kas Investasi pada Entitas Anak, Entitas Asosiasi, dan Ventura Bersama
Jika akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi atau entitas anak dibukukan dengan menggunakan metode ekuitas atau metode biaya, maka investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas hanya pada arus kas yang terjadi antara investor dan investee, misalnya jumlah dividen dan uang muka yang diterima.
Arus Kas Perubahan Kepemilikan dalam Entitas Anak dan Bisnis Lain
Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi
Entitas mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas anak dan bisnis lain selama suatu periode:
1. Jumlah imbalan yang dibayarkan atau diterima
2. Porsi imbalan yang merupakan kas dan setara kas
3. Jumlah kas dan setara kas pada entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau hilang
4. Jumlah aset dan liabilitas selain kas atau setara kas pada entitas anak atau bisnis lain dimana pengendalian diperoleh atau hilang, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya
Arus kas yang timbul dari perubahan kepemilikan atas entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan
Transaksi Non Kas
Beberapa aktivitas investasi dan pendanaan tidak memiliki pengruh langsung terhadap arus kas periode berjalan meskipun mempengruhi struktur aset serta modal entitas. Tidak dimasukkannya transaksi nonkas dalam laporan arus kas ini konsisten dengan tujuan laporan arus kas karena transaksi tersebut tidak mempengaruhi arus kas dalam periode berjalan. Beberpa contoh transaksi nonkas adalah:
1. Perolehan aset secara kredit atau melalui sewa pembiayaan
2. Akuisisi suatu entitas melalui emisi saham
3. Konversi utang menjadi ekuitas
Pengungkapan Lain
Informasi tambahan yang relevan mungkin berguna dalam memahami posisi keuangan dan likuiditas entitas. Pengungkapan informasi ini, bersama dengan pendapat manajemen, dianjurkan dan mencakup:
1. Jumlah fasilitas pinjaman yang belum digunakan yang mungkin tersedia untuk aktivitas operasi masa depan dan untuk menyelesaikan komitmen modal, dengan mengindikasikan pembatasan pengunaan fasilitas ini
2. Jumlah keseluruhan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan yang terkait dengan kepemilikan daam ventura bersama yang dilaporkan dengan menggunakan konsolidasi proporsional
3. Jumlah keseluruhan arus kas yang mencerminkan peningkatan kapasitas operasi yang terpisah dari arus kas yang diperlukan untuk mempertahakan kapasitas operasi
4. Jumlah arus kas yang timbuldari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dari setiap segmen yang dilaporkan (lihat PSAK 5: Segmen Operasi)

Contoh Laporan Arus Kas:
1. Metode langsung

Kelompok Usaha XYZ
Laporan arus kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X6
(dalam ribuan rupah)

Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan                                                                                                                   xxx
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan                                                                                    xxx
Kas yang dihasilkan dari operasi                                                                                                                  xxx
Pembayaran bunga                                                                                                                                         xxx
Pembayaran pajak penghasilan                                                                                                                    xxx  
Arus kas neto dari aktivitas operasi                                                                                                                      xxx
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (Catatan A)                                                                                          xxx
Pembelian aset tetap (catatan B)                                                                                                                  xxx
Hasil dari penjualan peralatan                                                                                                                       xxx
Penerimaan bunga                                                                                                                                           xxx
Penerimaan dividen                                                                                                                                         xxx  
Arus kas neto untuk aktivitas investasi                                                                                                                  xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham                                                                                                              xxx
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan                                                                                                         xxx
Pembayaran utang sewa pembiayaan                                                                                                         xxx
Pembayaran dividen                                                                                                                                       xxx  
Arus kas neto untuk aktivitas pendaaan                                                                                                               xxx
Kenaikan bersih kas dan setara kas                                                                                                                       xxx
Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C)                                                                                             xxx
Kas dan setara kas pada akhir periode (Catatan C)                                                                                             xxx

2. Metode tidak langsung
Kelompok Usaha XYZ
Laporan arus kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X6
(dalam ribuan rupah)

Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak                                                                                                                                        xxx
Penyesuaian untuk:
Penyusutan                                                                                                                                                 xxx
Kerugian selisih kurs                                                                                                                                 xxx
Pendapatan investasi                                                                                                                               (xxx)
Beban bunga                                                                                                                                              xxx
                                                                                                                                                                      xxx
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain                                                                                            (xxx)
Penurunan persediaan                                                                                                                             xxx   
Penurunan utang usaha                                                                                                                           xxx
Kas yang dihasilkan dari operasi                                                                                                                  xxx
Pembayaran bunga                                                                                                                                       (xxx)
Pembayaran pajak penghasilan                                                                                                                  (xxx)  
Arus kas neto dari (untuk) aktivitas operasi                                                                                                           xxx
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (Catatan A)                                                                                        (xxx)
Pembelian aset tetap (Catatan B)                                                                                                               (xxx)
Hasil dari penjualan peralatan                                                                                                                      xxx
Penerimaan bunga                                                                                                                                         xxx
Penerimaan dividen                                                                                                                                       xxx   
Arus kas neto untuk aktivitas investasi                                                                                                                 (xxx)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham                                                                                                            xxx
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan                                                                                                       xxx
Pembayaran utang sewa pembiayaan                                                                                                      (xxx)
Pembayaran dividen                                                                                                                                     (xxx)  
Arus kas neto untuk aktivitas pendanaan                                                                                                            (xxx)  
Kenaikan bersih kas dan setara kas                                                                                                                       xxx
Kas dan setara kas pada awal periode (Catatan C)                                                                                             xxx   
Kas dan setara kas pada akhir periode (Catatan C)                                                                                            xxx
















TUJUAN DAN KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS

Written By Arif Sobarudin on Minggu, 25 November 2012 | Minggu, November 25, 2012

Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu.
Menurut Financial Accounting Standard Board, informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya untuk:
  1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan.
  2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
  3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
  4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas terhadap posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.
Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.













RANGKUMAN
BAB 3
Neraca Dan Catatan Atas Laporan Keuangan
PENDAHULUAN
N
eraca pada umumnya, menyajikan aktiva dan kewajiban
perusahaan.
Namun tidak berarti neraca memuat informasi yang le
ngkap dan terkini
tentang seluruh sumber daya ekonomi dan kewajiban p
eusahaan. Seperti
yang
dijelaskan pada Bab 1, pilihan untuk memuat suatu i
nformasi kedalam laporan
keuangan seringkali merupakan trade-off antara rele
vansi dan keandalan. Neraca
selama ini sering dikritik karena dianggap terlalu
mengutamakan keandalan
dengan mencatat aktiva pada biaya histories dan buk
annya pada nilai pasar.
Namun dengan segala keterbatasannya, neraca tetap m
erupakan laporan keuangan
yang penting. Pada kenyataannya laporan laba rugi d
an arus kas dapat dikatakan
memberikan informasi yang menjelaskan perkiraan-per
kiraan neraca. Laporan
laba rugi menyajikan laporan yang rinci tentang per
ubahan tahunan laba ditahan
dan laporan arus kas menjelaskan secra rinci penyeb
ab dari perubahan arus kas.
Bab 3 akan dibahas dalam 3 topik yaitu :
1) Kegunaan dan keterbatasan Neraca, serta Klasifik
asi neraca.
2) Unsur-unsur neraca.
3) Catatan atas laporan keuangan.
Dengan mempelajari Bab 3 ini dengan baik dan benar,
diharapkan mahasiswa
dapat :
a. Mengidentifikasi penggunaan dan keterbatasan ner
aca.
b. Mengidentifikasi klassifikasi utama neraca.
c. Membuat neraca berklassifikasi dengan menggunaka
n format laporan dan
perkiraan.
d. Mengidentifikasi informasi neraca yang memerluka
n pengungkapan tambahan.
e. Mengidentifikasi teknik penggunaan utama untuk n
eraca.
f. Mengidentifikasi ratio-ratio keuangan utama beri
kut pengukurannya.
RANGKUMAN
Neraca, Keguaan dan Bentuk-bentuknya
TOPIK 5
A. KEGUNAAN DAN KETERBATASAN NERACA (
BALANCE SHEET
).
Salah satu laporan keuangan utama yang disiapkan ol
eh para akuntan adalah
neraca yang menunjukkan status keuangan entitas bis
nis pada waktu tertentu.
Neraca kadang-kadang disebut juga sebagao laporan p
osisi keuangan yang
melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang
saham perusahaan bisnis
pada suatu tanggal tertentu. Neraca memiliki bagian
-bagian yang seimbang. Sisi
kiri memuat aktiva yang mencerminkan sumberdaya yan
g dimiliki perusahaan.
Sedangkan sisi kanan memuat kewajiban dan ekuitas p
emilik yang mencerminkan
klaim terhadap sumberdaya yang dimiliki perusahaan.
Kesembangan dari
persamaan neraca atau sisi kiri dan kanan tidak dap
at diubah oleh transaksi
apapun. Seoarang akuntan yang menyusun sebuah nerac
a yang tidak seimbang
mengetahui bahwa suatu kesalahan klerikal telah ter
jadi. Dengan melihat apa yang
termuat dalam sisi kiri dan kanan neraca maka nerac
a dapat juga membantu
meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus k
as dimasa yang akan datang.
1. Kegunaan Neraca.
Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewaj
iban dan ekuitas
pemegang saham, neraca merupakan dasar untuk menhit
ung tingkat pengembalian
dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Dalam h
al ini neraca dapat
dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvabi
litas dan fleksibilitas
keuangan perusahaan.
RANGKUMAN
Likuiditas,
menunjukkan jumlah waktu yang diperkirakana akan di
butuhkan
sampai suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dik
onversi menjadi kas atau
sampai kewajiban dibayar. Kreditor sangat berkepent
ingan dengan ratio likuiditas
jangka pendek, seperti ratio kas terhadap kewajiban
jangka pendek,
KUMAN
karena ratio ini mengindikasikan apakah perusahaan
akan memiliki sumberdaya
untuk melunasi kewajiban lancarnya dan ayang segera
jatuh tempo. Demikian
juga, pemegang saham menggunakan likuiditas untuk m
engevaluasi kemungkinan
deviden tunai, atau pembelian kembali saham. Secara
umum, semakin tinggi
likuiditas, semakin kecil resiko kegagalan perusaha
an.
Solvabilitas,
mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mebayar hut
ang
hutangnya pada saat jatuh tempo. Sebagai contoh, ji
ka sebuah perusahaan
memiliki hutang jangka panjang yang tinggi relative
terhadap aktiva, maka
perusahaan ini mwmiliki solvabilitas (solvency) yan
g lebih rendah disbanding
perusahaan sejenis dengan hutang jagka panjang yang
rendah. Solavabilitas yang
rendah mengindikasikan bahwa perusahaan relative le
bih beresiko karena
aktivanya akan diperlukan untuk membayar kewajiban
tetap ini.
Fleksibilitas keuangan. Likuiditas
dan solvabilitas mempengaruhi fleksibilitas
entitas yaitu kemampuan perusahaan mengambil tindak
an yang efektif untuk
mengubah jumlah dan penetapan waktu arus kas sehing
ga bisa bereaksi terhadap
kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Sebuah peru
sahaan yang memiliki
banyak hutang menjadi tidak fleksibel secara keuang
an, mungkin memiliki
sumber kas yang terbatas atau tidak sama sekali unt
uk membiayai ekspansi atau
melunasi hutang yang telah jatuh tempo. Sementara s
ebuah peusahaan yang
mempunyai tingkat fleksibilitas keuangan yang tingg
i akan lebih mampu melalui
periode yang buruk, memulihkan diri dari krisis, da
n memanfaatkan peluang
investasi yang tak terduga dan menguntungkan. Secar
a umum semakin tinggi
fleksibilitas keuangan, semakin kecil resiko kegaga
lan perusahaan.
2. Keterbatasan Neraca
Meskipun memilki banyak manfaat, neraca memiliki be
berapa keterbatasan
serius. Pemakai eksternal sering kali perlu mengeta
hui nilai sebuah perusahaan.
Namun neraca secara umum tidak mencerminkan nilai s
aat ini dari suatu usaha.
Rasio yang disukai antara para pemain di bursa efek
adalah rasio buku terhadap
pasar (book-to-market ratio) dihitung sebagaia tota
l nilai buku modal biasa (total
book value of common equity) dibagi dengan total ni
lai pasar modal biasa (total
market value of common equity). Rasio ini mencermin
kan perbedaan antara nilai
neraca sebuah perusahaan dan nilai pasar actual per
usahaan. Biasanya rasio ini
selalu berkisar kurang dari satu karena banyak akti
va dilaporkan pada biaya
historis. Selain itu karena laporan keuangan laba-r
ugi dan neraca saling
berhubungan, maka tidaklah mengejutkan jika neraca
memiliki banyak
keterbatasan yang sama dengan laba-rugi. Berikut ad
akah keterbatasan penting
dari neraca :
Biaya historis.
Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada bi
aya histories
atau harga perolehan. Akibatnya, informasi yang dil
aporkan dalam neraca
memiliki reliabilitas yang lebih tinggi di satu sis
i, namun disisi lain dikecam
karena nilai wajar saat ini yang lebih releven tida
k dilaporkan.
Pertimbangan dan estimasi
yang digunakan untuk menentukan berbagai pos
yang dilaporkan dalam neraca. Misalnya masa manfaat
suatu aktiva, Jumlah
piutang yang tak tertagih, Jumlah beban garansi yan
g harus dicadangkan dan lain-
lain.
Aktiva tidak berwujud.
Sumberdaya manusia yang handal, produk yang
unggul, pelayanan yang irma terhadap pelanggan ini
jelas merupakan aktiva
penting bagi perusahaan, namun neraca tidak dapat m
elaporkan karena tidak bisa
dicatat atau diukur secara objektif.
Nilai tukar.
Sebuah masalah yang berhubungan dengan neraca adala
h
ketidakstabilan nilai tukar yang mengakibatkan tida
k dapat dipertahankannya
daya beli yang konstan, sementara sumberdaya dan ek
uitas pada neraca tidak
disesuaikan terhadap perubahan didalam daya beli da
ri unit pengukuran.
Komparabilitas.
Keterbatasan lain dari neraca juga berhubungan deng
an
kebutuhan untuk bisa dibandingkan (comparability),
yaitu bahwa tidak semua
perusahaan mengklasifikasikan dan melaporkan semua
unsure neracanya dengan
cara yang sama. Misalnya Klasifikasi judul dan perk
iraan yang beragam.
Perbedaan semacam ini membuat perbandingan menjadi
sulit dan mengurangi
nilai potensial analisis neraca.
Off-Balance-Sheet.
Meningkatnya penggunaan dari pendanaan di luar nera
ca
(off-balance-sheet). Untuk menghindari pelaporan ke
wajiban dalam jumlah yang
besar pada neraca perusahaan. Pada kenyataan, aspek
utama dari skandal
akuntansi ENRON adalah penggunaan perjanjian pendan
aan yang kreatif (dengan
nama yang eksotik seperti Rhytms dan Raptor)
GKUMAN
Salah satu tantangan paling signifikan yang dihadap
i profesi akuntansi adalah
keterbatasan laporan keuangan, misalnya neraca. Sej
umlah observasi enunjukkan
bahwa para pemakai menentang penggantian model akun
tansi berdasar histories
dengan akuntansi berdasar nilai wajar. Akan tetapi,
mereka menaganggap bahwa
informasi nilai wajar berguna untuk jenis aktiva da
n kewajiban tertentu serta
untuk jenis industri tertentu. Selain itu, para pem
akai juga menginginkan
perusahaan mengungkapkan informasi mengenai estimas
i serta asumsi yang
digunakan untuk menentukan jumlah aktiva dan kewaji
ban yang material.
Terakhir mereka menginginkan informasi kualitatif d
an kuantitatif tentang resiko
yang terkait denga instrument keuangan serta perjan
jian pembiayaan diluar
neraca.
B. KLASIFIKASI NERACA.
Walaupun tidak ada kategori standar, secara umu ker
angka penyusunan neraca
diklassifikasikan sebagai bagian lancer (current) a
tau jangka pendek (short term)
dan tidak lancar (non current) atau jangka panjang
(long term). Perkiraa-perkiraan
dalam neraca dicantumkan menurut kategori utama seb
agai aktiva, kewajiban dan
ekuitas pemegang saham. Neraca yang berklsifikasi m
engelompokkan perkiraan
perkiraan ke dalam subkategori untuk membantu pemba
ca mendapatkan
perspektif tentang posisi keuangan perusahaan denga
n cepat. Aktiva biasanya
diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu aktiva la
ncer dan tidak lancar.
Kewajiban diklasifikasikan dalam : hutang jangka pe
ndek (lancar) dan hutang
jangka panjang. Bagi kebanyakan perusahaan, lancer
berarti tidak lebih dari satu
tahun, sedang tidak lancar berarti lebih dari satu
tahun. Dengan demikian, aktiva
dan kewajiban lancar adalah aktiva yang diharapkan
dapat digunakan dan
kewajiban yang diharapkan dapat dibayar dalam waktu
tidak lebih dari satu tahun.
Jika lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai
tidak lancar atau jangka
panjang. Setelah aktiva dan kewajiban diklasifikasi
kan, selisihnya dapat
ditentukan. Selisih aktiva lancar dan kewajiban lan
car disebut modal kerja
(working capital). Modal kerja adalah cadangan liku
id yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan keuangan masa depan. Pengklasifi
kasian aktiva dan
kewajiban menjadi dua kategori yaitu lancar dan tid
ak lancar, kadangkala bersifat
arbiter dan subjektif. Para pemakai laporan keuanga
n dapat merancang aturan
pembagian kategori yang berbeda. Misalnya beberapa
pemakai tidak memasukkan
persediaan ketika mengevaluasi posisi modal kerja p
erusahaan. Pada dasarnya
pemakai laporan keuangan memiliki kebebasan untuk m
enyusun dengan cara
yang mereka inginkan. Walaupun terdapat unsur subje
ktivitas dalam klasifikasi
lancar dan tidak lancar, namun kepopulerannya sebag
ai indicator likuiditas
menunjukkan bahwa klasifikasi ini dapat memenuhi ke
butuhan para pemakai
dalam pengambilan keputusan.
Klasifikasi Neraca
___________________________________________________
_____________
Aktiva Kewajiban dan Ekuitas
___________________________ _______________________
____
Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar
Kewajiban Lancar
Investasi Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang
Properti, Pabrik dan Peralatan Ekuitas Pemilik
Aktiva Tidak Berwujud Modal Saham
Aktiva Lainnya Modal Disetor Tambahan
Laba Ditahan
Financial accounting Standards Board (FASB) sering
menyatakan bahwa bagian
dan subbagian dari laporan keuangan bisa lebih info
rmative daripada laporan
keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu pelapo
ran perkiraan hanya ikhtisar
semata tidak dianjurkan, misalnya total aktiva, akt
iva bersih, total kewajiban dan
lain-lain. Masing-masing pos harus diklasifikasikan
secara terpisah dengan rincian
yang memadai, agar pemakai dapat mengevaluasi likui
ditas, fleksibilitas
keuangan, profitabilitas serta resiko. Demikian pul
a klasifikasi dalam laporan
keuangan dengan mengelompokkan pos-pos yang memilik
i karakteristik serupa
dan memisahkan pos-pos yang memiliki karakteristik
berbeda akan lebih
membantu para pemakai terutama analis.
Berbeda Jenis dan Fungsi yang diharapkan.
Aktiva yang berbeda jenis dan
fungsi yang diharapkan dalam operasi sentral atau a
kyivitas lainnya harus
dilaporkan sebagai pos terpisah. Misalnya persediaa
n barang dagang harus
dilaporkan secara terpisah dari property, pabrik da
n peralatan.
GKUMAN
Implikasi atas fleksibilitas keuangan.
Aktiva yang memiliki implikasi berbeda
atas fleksibilitas keuangan perusahaan harus dilapo
rkan seabagai pos terpisah.
isalnya aktiva yang digunakan dalam operasi dilapor
kan terpisah dari aktiva yang
dipegang untuk investasi dan aktiva yang terkena re
striksi seperti peralatan yang
di lease.
Likuiditas umum.
Aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik li
kuiditas
umum yang berbeda harus dilaporkan sebagai pos terp
isah. Misalnya Kas harus
dilaporkan terpisah dari persediaan. Tujuan mengkla
ssifikasi dan mengurutkan
LATIHAN
UMAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di
atas, silakan anda
mengerjakan latihan berikut ini !
LATIHAN
1) Bagaimana informasi yang terdapat dalam neraca d
apat membantu para emakai
laporan keuangan ?
2) Apa yang dimaksud dengan likuiditas ? Serta urut
kanlah aktiva-aktiva berikut
menurut tingkatan likuiditasnya.
a. Goodwill
b. Persediaan
c. Bangunan
d. Investasi jangka pendek
e. Piutang usaha
3) Apa yang dimaksud solvabilitas ? Informasi apa y
ang terdapat dalam neraca
yang dapat digunakan untuk menilai solvabilitas per
usahaan ?
4) Apa hubungan aktiva lancar dengan kewajiban lanc
ar ?
5) Beri contoh sedikitnya dua pos yang bernilai pen
ting bagi perusahaan namun
tidak dicatat dalam neraca dan beri alasan !
6) Sebuah majalah keuangan baru-baru ini menunjukka
n bahwa suatu perusahaan
memiliki fleksibilitas keuangan yang baik. Apa yang
dimaksud fleksibilitas dan
mengapa hal itu penting ?
7) Apa keterbatasan utama dari neraca sebagai sumbe
r informasi ?
8) Apa yang dimaksud modal kerja ? Bagaimana hubung
an modal kerja dengan
siklus operasi ?
RANGKUMAN
Mengidentifikasi penggunaan neraca. Neraca menyedia
kan informasi mengenai
sifat dan jumlah investasi dalam sumberdaya perusah
aan, kewajiban kepada
kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumber daya ber
sih. Neraca memberi
kontribusi pada pelaporan keuangan karena menyediak
an dasar bagi : penilaian
likuiditas, Solvabilitas, dan fleksibilitas keuanga
n perusahaan. Memahami
keterbatasan-keterbatasan utama neraca. Neraca seri
ng tidak memberikan
gambaran yang tepat tentang nilai suatu perusahaan.
Alasan-alasan untuk hal ini
termasuk penggunaan konsep biaya historis sebagai p
engganti konsep nilai
sekarang. Penghilangan beberapa pos aktiva penting
dari neraca dan kegagalan
untuk membuat penyesuaian terhadap perubahan nilai
tukar maupun inflasi.
Neraca tidak mengukur nilai pasar suatu perusahaan.
Mengidentifikasi klasifikasi
utama neraca. Unsur-unsur umum dari neraca adalah a
ktiva, kewajiban dan
ekuitas. Klasifikasi utama dalam neraca pada sisi a
ktiva adalah aktiva lancar,
investasi jangka panjang, property, pabrik dan pera
latan, aktiva tidak berwujud
dan aktiva lainnya. Klasifikasi utama kewajiban ada
lah kewajiban lancar dan
kewajiban jangka panjang. Dalam suatu korporasi eku
itas pemilik pada umumnya
diklasifikasikan sebagai modal saham, modal disetor
tambahan, dan laba ditahan.
TEST FORMATIF
RANGKUMAN
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beb
erapa alternatif jawaban yang
disediakan !
1) Neraca merupakan salah satu laporan keuangan ya
ng disiapkan oleh akuntan
dan menunjukkan :
A. Status keuangan entitas bisnis pada waktu terten
tu.
B. Kinerja usaha entitas bisnis selama waktu terten
tu.
C. Tingkat kemampuan modal kerja entitas bisnis
D. Tidak satupun jawaban di atas
2) Bagian-bagian yang seimbang dalam neraca dapat d
itunjukkan oleh :
A. Bahwa total aktiva sama denga total kewajiban
B. Bahwa total aktiva sama dengan total ekuitas
C. Bahwa total kewajiban sama dengan total ekuitas
D. Tidak satupun jawaban di atas
3) Neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat
pengembanlian dan
mengevaluasi struktur modal perusahaan. Dalam hal i
ni neraca dapat
dimanfaatkan untuk menganalisis :
A. Likuiditas
B. Solvabilitas
C. Fleksibilitas keuangan
D. Semua jawaban benar
4) Off-balance sheet berarti:
A. Tidak menyusun neraca
B. Tidak melaporkan dalam neraca
C. Melaporkan sebagian dalam neraca
D. Tidak satupun jawaban diatas
NGKUMANNGKUMAN
5) Berikut ini merupakan kelemahan neraca :
A. Aktiva dan kewajiban dilaporkan dalam harga pero
lehan (harga historis)
B. Beberapa perkiraan dalam neraca dilaporkan denga
n menggunakan
pertimbangan dan estimasi
C. Beberapa aktiva tidak berwujud tidak dapat dilap
orkan dalam neraca
D. Semua jawaban benar
6) Dalam neraca, aktiva biasanya diklasifikasikan d
alam kelompok :
A. Berwujud dan tidak berwujud
B. Lancar dan tidak lancar
C. Kas dan non kas
D. Tidak satupun jawaban di atas
7) Kewajiban diklasifikasikan sebagai berikut :
A. Lancar dan macet
B. Lancar dan tidak lancar
C. Bermasalah dan tidak bermasalah
D. Semua jawaban benar
8) Komponen ekuitas pemilik biasanya terdiri dari :
A. Setoran pemilik dan laba ditahan
B. Modal saham dan agio saham
C. Modal saham, modal disetor tambahan dan laba dit
ahan
D. Tidak satupun jawaban di atas
9) Jenis laporan keuangan yang menunjukkan posisi k
euangan perusahaan adalah
A. Neraca
B. Neraca percobaan
C. Neraca saldo penutup
D. Semua jawaban benar
10) Perbedaan perusahaan berbentuk perseorangan, pe
rsekutuan dan perseroan
dapat dilihat dari :
A. Strukutur Aktivanya
B. Struktur kewajibannya
C. Struktur modalnya
D. Semua jawaban di atas benar
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes F
ormatif 1 yang terdapat
di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jaw
aban Anda yang benar.
Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahu
i tingkat penguasaan
Anda dalam materi Kegiatan Belajar 1
.
Rumus
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar
x 100 %
10